Identitas Drama
- Judul: D.P Dog Day
- Durasi: 45-55 menit
- Jaringan: Netflix
- Director: Han Jun Hee
- Rilis: 27 Agustus
- Bahasa: Korea
- Asal Negara: Korea selatan
- Jumlah episode: 6
Para Pemain
- Jung Hae-in sebagai Prajurit Ahn Joon Ho
- Koo Kyo-Hwan sebagai Kopral Han Ho-Yul
- Kim Sung-Kyun sebagai Sersan kepala satu Park Bum-Gu
- Son Seok-Koo sebagai kapten Im Ji-Sup
Para Pemeran Pendukung
- Jo Hyun-chul sebagai Jo Suk-bong
- Shin Seung-ho sebagai Hwang Jang Soo
- Park Jung Woo sebagai Shin Woo-suk
- Lee joon Young sebagai Jung Hyun Min
- Hyun Bong Sik sebagai Chun Yong Duk
Review Drama D.P Dog Day
Hai, pembahasan drama kali ini mungkin agak berbeda dengan beberapa drama yang sudah saya tonton dan review sebelumnya. Apa sih yang biasanya ada di pikiran kita kalau ngomongin Korea atau spesifiknya Kdrama? Pastinya di otak kita langsung ke bayang adegan romantis penuh cinta, juga pemeran utama nan mempesona. Namun nyatanya ada beberapa drama dengan genre dan latar berbeda. Salah satunya D.P Dog Day yang menceritakan tentang akademi wajib militer di Korea Selatan.
Pengertian D.P sendiri merupakan singkatan dari Deserter Pursuit, sebuah unit Angkatan Darat yang melacak para tentaranya yang pergi meninggalkan kewajiban. Walaupun sebenarnya kepergian mereka ternyata punya sebab dan alasan yang menjadi rahasia di awal sebelum akhirnya tertangkap. Dalam drama ini juga memfokuskan cerita pada salah satu karakter utama yaitu Ahn Jun-Ho, diperankan oleh aktor tampan Jung Hae-In. Dia diceritakan sosok pendiam, serius, sabar dan cukup gigih. Makanya enggak heran dia mendapat perhatian khusus dari Sersan kepala satu Park Bum-Gu, dan diangkat menjadi salah satu dari orang yang akan mencari para Deserter.
Dalam proses pencariannya, ia tidak sendiri tapi ditemani oleh seorang Kopral yaitu Kopral Han Ho-Hyul dan diperankan oleh Koo Kyo Hwan. Wajah familiar dalam ingatan saya karena sebelumnya pernah menonton aktingnya dalam drama Kill Me , Heal Me. Berbeda dengan Ahn Jun Ho yang karakternya cukup serius, kalau ini terkesan urakan , santai, tapi ternyata mereka justru sangat cocok. Karena sebagai senior, Ho Hyul cukup memberi pengetahuan investigasi ke juniornya, dan Ahn Jun-Ho pun sangat membantu dengan ide cemerlang yang tidak dimilki seniornya itu. Meskipun drama ini cukup menegangkan, namun secara pribadi saya malah sangat menikmati adegan demi adegan di mana mereka berburu Deserter, mungkin karena diberi sedikit sentuhan komedi dari karakter Ho Hyul yang membuat si kaku Ahn Jun Ho nyaman. Ditambah Sersan mereka selalu memberi semangat juga dukungan lewat telepon. Terkadang mengomel kalau usaha keduanya belum membuahkan hasil.
Selain keseruan Ahn Jun Ho dan Han Ho-Hyul yang bekerja begitu keras menangkap para Deserter, dalam drama ini juga menceritakan sisi gelap dari kehidupan dunia militer yang kejam, panjang, dan suram. Perjuangan mereka bukan hanya di medan perang, tetapi pergolakan batin, kerinduan terhadap keluarga, orang-orang yang mereka sayang, diskriminasi karena faktor anak pejabat, bahkan senioritas yang ternyata masih berlaku. Sebagai orang awam di dunia kemiliteran, cerita dalam drama ini cukup membuat saya ngeri. Merasa beruntung lahir sebagai perempuan, dan di negara Indonesia yang pemerintahnya tidak mewajibkan setiap warganya menjadi anggota militer. Coba kalau harus di Korea, dan lahir sebagai lelaki, kayaknya enggak kebayang deh.
Walaupun ini termasuk kisah fiksi, tapi sangat disayangkan dengan adegan yang tidak menyenangkan dan tidak patut ditiru. Pembulyan yang ada di tempat ke militeran, dilakukan senior terhadap junior, dengan alasan mendidik mereka untuk punya rasa hormat malah terkesan seperti kekerasan. Apalagi mereka juga melakukan bully dengan kontak fisik seperti memukul bagian tubuh seperti perut, kepala, menendang mereka dengan keras. Parahnya mereka juga melakukan pelecehan seksual dalam artian menjadikan kemaluan mereka sebagai bahan candaan. Miris sekali. Pantas saja kalau mereka pada akhirnya memilih untuk menjadi Deserter yang kabur melarikan diri. Sebenernya bukan karena tugas mereka berat, tapi karena kehidupan di dalam sana sungguh ironis.
Bahkan kekejaman pun diperkuat oleh orang atas yang seolah tak mau tahu kejadian sebenarnya. Atau mereka memang tak peduli dengan keamanan dan kenyamanan para Deserter di sana. Karena mustahil sebenernya kalau mereka tidak tahu tindakan tidak terpuji itu. Malah menurut saya mereka terkesan menutup mata-telinga, namun akhirnya akan menyalahkan kalau salah satu dari mereka pergi diam-diam bahkan ada pula yang nekat mengakhiri hidupnya gara-gara stress. Drama dengan jumlah 6 episode ini cukup penuh dengan konflik, tapi menurut saya berakhir dengan baik. Setiap pemainnya bekerja begitu keras, memerankan perannya dengan sangat apik. Oh, iya malah ada salah satu pemeran pendukung yang masih melekat juga berkesan dalam ingatan saya yaitu Jo Suk Bong. Kasihan kalau dia ternyata menanggung penderitaan seberat ini bahkan dia juga punya trauma karena kekerasan yang dilakuin seniornya.
Terlepas dari alur cerita D.P Dog Day yang penuh kekerasan, saya rasa sebenernya ada amanat yang tersirat kalau kita harus menindak tegasi pelaku bully khususnya di ke militeran, memberi sanksi tegas ke mereka apa pun latar belakangnya. Supaya enggak ada lagi sifat ke senioritasan yang akhirnya menghancurkan semuanya.
2 Komentar. Leave new